Disebut Dewa Rock Indonesia, ini Profilnya Band Legendaris Godbless
JAKARTA || BOGORFAKTUAL - Godbless adalah salah satu band rock legendaris yang dikenal sebagai pelopor musik rock di Indonesia. Berdiri sejak 5 Mei 1973, band ini membawa warna baru di industri musik Tanah Air dan telah berkontribusi besar terhadap perkembangan musik rock di Indonesia. Godbless merupakan bukti nyata bahwa semangat dan kecintaan terhadap musik bisa melampaui waktu.
Sejarah Awal dan Formasi
Godbless didirikan oleh Ahmad Albar (vokal), Donny Fattah (bass), Fuad Hassan (drum), dan Ludwig LeMans (gitar), bersama dengan Yockie Suryo Prayogo (keyboard). Mereka mulai tampil di beberapa panggung kecil di Jakarta, membawakan lagu-lagu rock dari band internasional seperti Deep Purple dan Led Zeppelin. Kepopuleran mereka semakin meningkat setelah tampil di konser Summer 28 di Ragunan, Jakarta, pada 1973.
Album Debut dan Perjalanan Musik
Album pertama Godbless, berjudul Huma di Atas Bukit, dirilis pada 1975. Album ini berisi lagu-lagu dengan lirik puitis dan bertema sosial, seperti "Huma di Atas Bukit" dan "Setan Tertawa." Musiknya kental dengan nuansa progresif rock yang saat itu masih jarang ditemui di Indonesia. Album ini diterima dengan sangat baik oleh para penggemar musik rock di Tanah Air dan mengukuhkan posisi Godbless sebagai band rock papan atas.
Karya-Karya Ikonik dan Prestasi
Godbless melanjutkan karir dengan merilis beberapa album yang sangat ikonik, di antaranya Cermin (1980), Semut Hitam (1988), dan Raksasa (1989). Lagu-lagu seperti "Semut Hitam," "Kehidupan," dan "Rumah Kita" menjadi anthem bagi para pencinta musik rock di Indonesia. Berkat lagu-lagu tersebut, Godbless dianggap sebagai "Dewa Rock Indonesia."
Di masa kejayaannya, Godbless sempat membuka konser-konser dari band internasional besar, seperti Deep Purple dan Deep Purple. Kesempatan itu semakin mengukuhkan status mereka di kancah musik rock Indonesia. Selain itu, mereka juga mendapatkan berbagai penghargaan sebagai apresiasi atas kontribusi mereka dalam perkembangan musik di Indonesia.
Perubahan Formasi dan Konsistensi
Meskipun mengalami berbagai perubahan dalam formasi, termasuk kepergian anggota awal seperti Yockie dan Ludwig, Ahmad Albar dan Donny Fattah tetap menjadi pilar dari band ini. Keduanya terus mempertahankan kualitas dan semangat Godbless dalam berkarya. Pada 2018, Godbless merilis album terbaru mereka berjudul Cermin 7, sebuah proyek yang merefleksikan perjalanan panjang band ini selama lebih dari empat dekade.
Warisan dan Pengaruh
Godbless bukan hanya sebuah band rock; mereka adalah simbol semangat pantang menyerah dan kecintaan pada musik. Band ini telah menginspirasi banyak musisi rock generasi baru di Indonesia. Warisan mereka dalam musik rock Indonesia akan selalu dikenang, dan lagu-lagu mereka tetap menjadi bagian dari sejarah musik Tanah Air.
Kesimpulan
Godbless adalah contoh nyata dari sebuah band yang mampu bertahan menghadapi perubahan zaman dan terus berkarya. Musik dan pesan-pesan sosial yang mereka bawa melalui lirik-lirik mereka telah menginspirasi generasi demi generasi. Dengan karir yang luar biasa panjang dan prestasi yang membanggakan, Godbless telah meninggalkan jejak yang tak terlupakan di hati para penggemar musik rock di Indonesia. (***)
Rio Punk